RSS

Cinta Sebatas Mata

Kamu tahu rasanya? Jatuh cinta sebatas mata? Jatuh cinta sebatas pandangan tanpa bisa berkata, aku cinta. Aku tak pernah sesuka ini. Setiap bertemu, lidah terasa keluh dan hanya bisa memandang wajahmu dari jauh. Yang bisa kulakukan setiap hari adalah dirundung pilu memikirkan bagaimana caranya mengatakan padamu.

Sampai pada akhirnya aku tiba di hari ini. Hari yang tak pernah aku bayangkan seumur hidupku, hari pernikahanmu. Hari yang membuatku berpikir seribu kali untuk memenuhi undanganmu. Entah sudah berapa lama aku membodohi diriku sendiri untuk semua yang terjadi. "Kalau memang suka, ya bilang aja. Tapi nggak kan? Aku nggak bisa berharap kalo kayak gini. Iya kalo dia memang suka, kalo nggak? Terlanjur nunggu ee... dia sama orang lain. Sedihnya dua kali lipat. Sudah harapan pupus, orang yang berniat baik juga disia-siakan." Begitu jawabanmu dari salah seorang temanmu kala bertanya tentangku.

Terserah. Jika itu pikiranmu tentangku setelah kutahu cerita itu dari temanmu. Aku suka dan itu sungguh-sungguh. Kalau saja kamu tahu, mencintai tak sesederhana itu bagiku yang seorang laki-laki ini. Bagaimana caraku membahagiakanmu jika kita hidup bersama kelak? Sedangkan aku hanya mampu mencukupi kehidupan diriku sendiri.

Detik ini aku berhadapan denganmu, memaksakan diri untuk tersenyum seraya menjabat tanganmu, "Semoga menua dengan orang yang tepat." Dan itu kalimat terakhirku untukmu.

0 komentar:

Posting Komentar