RSS

Novel BUMI (Novel Fantasi Fantastis)

Sebentar.. sebelum memulai menulis, aku masih digelayuti rasa takjub. Biarkakn aku bicara "wow.." sejenak.

ehm.. ehm..
Ya.. bagi penggemar novel fantasi mungkin tak asing dengan Harry Potter, Lord of the Rings, dkk. Itu memang novel fantasi bagus. Tapi baru saja aku membaca novel fantasi yang very recomended buat dibaca. Novel fantasi karya anak negeri Bang Darwis Tere Liye yang berjudul BUMI.
Masih bingung, harus dengan kata apa aku harus menjelaskan novel ini. Keren, pakek banget. Sebenernya sudah lama penasaran sama novel BUMI ini sejak bang Darwis Tere Liye mempromosikannya. Entah ada magnet apa yang membuat aku nggak pakek pikir panjang untuk membelinya via onlen di toko buku milik beliau. Ternyata kedatangannya lebih cepat dari dugaanku.
Novel ini bercerita tentang soerang gadis kecil yang bernama Raib. 

"Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang."

Seperti dalam sinopsisnya, dia bisa menghilang. Raib mempunyai kekutan yang tidak diketahui oleh siapapun. Termasuk orang tuanya. Dia mempunyai dua orang teman dekat namanya Seli dan Ali.
Seli adalah teman sebangku Raib di sekolah, sama seperti teman lainnya. Tapi siapa sangka Seli juga mempunyai kekuatan tersembunyi yang ada pada dirinya, dia bisa menciptakan petir dari tangannya. Teman berikutnya adalah Ali. Di sekolah Ali dikenal sebagai anak yang bandel, suka membuat masalah tapi kelebihannya adalah dia jenius. Awalnya Raib dan Seli seringkali bertengkar dengan Ali sampai pada akhirnya ada sebuah kejadian yang membuat mereka bertiga akrab. Dan apa kalian tau? mereka bukan remaja biasa. Tiga remaja yang mempunyai kelebihan yang berbeda, menyatu untuk menyelesaikan hal yang tak terduga sebelumnya.

Novel BUMI ini adalah novel fantasi yang sangat bagus. Jika aku pernah bilang novel yang bagus adalah novel yang tidak bisa membuat tidur pembacanya, maka lain dengan novel ini. Novel BUMI ini adalah novel pertama yang setiap halamannya akan menimbulkan pertanyaan what the next? what the next? BUMI berhasil membuatku terhanyut dalam imajinasi yang nggak biasa dan rasa penasaran yang berlebihan terhadap jalan ceritanya. Ini adalah novel fantasi dengan alur cerita menarik. Mempunyai cerita yang berkesinambungan dimana diceritakan bahwa dunia memiliki empat dimensi kehidupan yang saling bersisian yaitu Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Apakah itu? Baca sendiri ya.. :p

Novel BUMI ini berhasil membuatku penasaran dengan serial selanjutnya yang berjudul BULAN (BUMI merupakan novel serial fantasi pertama dari Bang Darwis Tere Liye). Kalo aku tidak salah memperkirakan, novel ini akan jadi empat serial. BUMI, BULAN, MATAHARI, BINTANG. Apa itu benar atau tidak? Liat aja ntar.

Jujur, masih bingung mau ngegambarin tentang BUMI ini. Tapi sungguh, ini novel yang sangat recomended buat dibaca. Yang belum punya segera beli, hari ini release serentak di toko buku rencananya. Selamat membaca :)

Quote favoritku di novel ini
Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban . Masa lalu, hari ini, juga masa depan.

Cover Original vs Cover Komersial

Sebenernya udah lama aku pengen ngepost tentang hal ini tapi baru nulis sekarang gara-gara kejadian tadi sore. Seperti biasa, aku ceritanya mau baca gratisan di salah satu toko buku. Dan kebetulan juga aku lagi naksir beberapa buku tapi jadi mikir-mikir panjang buat belinya karena satu hal, cover komersial.

Aku termasuk orang yang imaginatif, apa yang aku baca bisa langsung aku visualisasikan dalam pikiran menurut bayanganku sendiri. Kadang ada kasus aku pengen baca novel pas novel itu udah di-film-in karena penasaran. Alhasil waktu aku ke toko buku, novel yang pengen aku baca itu udah bertebaran di mana-mana dengan cetakan cover komersial versi filmnya, udah nggak kaya' cover aslinya dulu. Okelah, cover komersial itu bertujuan untuk mendongkrak penjualan dan sebagai media promosi filmnya juga. Tapi apa nggak ada sisa novel dengan cover originalnya? Jujur aku nggak suka sama novel dengan cover komersial. Menurutku itu membatasi imaginasiku. Apa yang aku bayangkan bakal terkotak-kotak oleh wajah para tokoh di cover novel dan imaginasiku secara nggak langsung nggak bekerja secara maksimal dan itu mengganggu mood dan feel membacaku. Biasanya kalo novel dengan cover komersial sudah bertebaran, aku nggak jadi beli kecuali dalam kondisi tertentu dan kalo aku inget-inget itu terjadi cuma satu kali aku beli novel dengan cover komersial, lainnya aku nunggu sampek ada cover originalnya lagi. Gara-gara kejadian itu, tadi sore aku beli novel yang ngak ada plastiknya (udah kebuka), kondisinya masih bagus tapi cover original. It's true, aku lebih milih kaya' gitu, beli novel cover original yang meskipun udah ngak ada plastiknya dengan kondisi masih bagus daripada harus beli novel dengan cover komersial yang masih berplastik. Kalo pas yang dijual komersial semua ya nggak jadi beli walopun sebenernya pengen. hahaha... Sedikit yang menguntungkan adalah, kalo aku penasaran sama novel yang difilmkan, biasanya aku belum minat nonton filmnya. Pengen baca dulu baru nonton. Selain aku ngak tau aktor/ aktris itu memainkan siapa dalam cerita novel, ditambah lagi kalo nonton dulu baru baca sama aja boong, malah bacanya ntar nggak ada feelnya soalnya udah tau jalan ceritanya. Apalagi biasanya novel sama film masih bagusan novelnya (nggak bisa disalahin si, soalnya kalo film kan tergantung durasi juga) -____-'

Kejadiannya sama kayak kalo komik difilmkan. Aku udah mematenkan bentuk fisik tokoh dalam komik di otak tapi seperti langsung njomplang ketika ada cerita versi manusianya. Nggak bakal puas. Seperti Shinichi yang dimanusiakan, jujur aku cegek --'. Shinichi dalam bayanganku vs Shinichi yang dimanusiakan.

Sekian.

Seperempat Abad Minus Dua

Nggak kerasa sudah setahun aja. Udah tambah tuwir dan lebih banyak mikir. Ya hari ini tepat tanggal lahirku. Makin ke sini makin banyak introspeksi dan itu tadi, makin banyak mikir. Apa aja yang harus aku capai ke depan, apa yang sudah aku lakuin dan apa yang aku inginkan. Ada satu yang jadi ganjalan tapi waktu yang bisa jawab :p

Well, terlepas dari itu semua, aku mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT yang udah ngasih kehidupan yang luar biasa buatku sampai detik ini. Terima kasih telah diberikan banyak hal berharga dalam hidup dan dilahirkan di sekitar orang-orang hebat.
Terima kasih tak terhingga buat mama sama bapak. Entah untuk tahun keberapa nggak bisa ngerayain di rumah. Walaupun mama sama bapak ngucapin lewat sms, tapi itu sukses ngebuat berkaca-kaca. Mrebes mili malahan. Bersyukur banget punya orang tua seperti mereka. Maaf ya belum bisa ngasih apa-apa. Always love you :*
Makasih juga buat sodara dan temen-temen yang udah ngucapin baik lewat sms, wa, atau secara langsung. Makasih buat do’anya                                                    

Daaaaannn yangg terakhir makasih buat orang-orang yang sukses bikin aku mandi tepung, ngepel kamar dan ngerendem baju yang nggak berbentuk. Veny, Sintha, Meilisa. Kalian kalo acaranya beginian mesti ya paling bisa bikin kamar acakadut -_____-. But, thank you so much for the surprise :*

Di umur yang nggak bisa aku katakan muda lagi, cuma bisa berharap menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan diberi kemudahan dalam segala hal. Let's keep on the way, enjoy the life ;)

nb.
ada surprise lain juga, sehari ini nemu ular dua kali berturut-turut. takut euy >.<