RSS

Seharusnya (Bertahan saja)

Seharusnya tanganku sudah tak menengadah lagi. Terus menerus meminta tanpa bisa memberi sedikitpun. Tapi sepertinya Tuhan berkata lain.

Seharusnya aku sudah bisa berdampingan. Tak terpisah beratus-ratus kilometer dari tempatku sekarang berada. Andai aku bisa memeluk jarak.

Seharusnya aku sudah melangkah di atas pijakanku sendiri. Nyatanya berjalan tertatih menuju tempat terakhir. Akan seberapa kuat aku?

Aku terlalu banyak mengeluh! Berceloteh tentang ini itu dengan diriku sendiri. Merasa belum puas dengan apa yang ada dan berharap kepada yang seharusnya. Tapi lambat laun tergugu dengan pikiran sendiri. Hey! Aku tidak hidup dalam pikiran sendiri. Menyesalpun tak ada guna. Yang harus dilakukan adalah tetap bertahan bukan tertahan.

Mengeluh bukan jalan keluar. Mau mengeluh pada siapa? Pada orang yang biasanya menjadi tempat berkeluh kesah? Apa selamanya bakal mengeluh pada mereka? Hey, ingat! Mereka bahkan tak pernah sedikitpun mengeluhkanku. Mereka mati-matian bertahan demi aku! Merasa berat dengan bukan yang seharusnya? Coba pikir seribu kali. Mereka tak pernah keberatan sekalipun menerima tengadah tanganku. Berteman dengan jarak dan menuntun jalanku demi aku!

Tanganku memang masih menengadah. Seharusnya beri kabar gembira. Bukan segunung keluh yang tiada tara.

Aku memang tak bisa memeluk jarak. Seharusnya pahami bahwa jarak mengajarkan betapa pentingnya mereka dalam hidup.

Aku memang masih tertatih. Menapak sejengkal demi sejengkal jalan di depan. Seharusnya aku bisa sabar.

Hidup tak selalu berjalan sesuai dengan pikiran. Seharusnya aku bisa menerima.

Antara Sandal Jepit dan Hati

Sandal jepit merupakan suatu refleksi letak kenyamanan sejati untuk berjalan. Ia terlihat tak berkelas karena terkesan pasaran, tapi disitu esensinya. Ia tak begitu mahal tapi membuat nyaman daripada sandal bermerek sekelas high heels yang dapat bertahan pada kaki hanya dalam beberapa jam saja. Begitupun dengan hati. Jika ia sudah menentukan pilihan, ia akan bisa menerima segala kekurangan atas apa yang menjadi pilihannya walaupun itu terlihat buruk menurut kebanyakan. Karena sesempurna apapun logika melihat, jika hati tak terpaut padanya ia akan terabai begitu saja.

Mencoba menganalisis kalimat 'wanita lebih suka bad boy daripada good boy'. Jika bisa mengerti point coretan di atas mungkin penjelasan bisa terpapar jelas.

Tutup Semua Bab Tentangmu!

Rusaknya laptopku adalah pertanda bahwa aku harus benar-benar menghapus semua yang berhubungan denganmu. Memang tak perlu kamu tau seberapa banyak aku telah menulis tentangmu. Mulai dari satu paragraf sampai satu halaman lebih di Ms. Word laptopku.
Kamu adalah salah satu rahasia terbesarku yang kubiarkan tetap abu-abu karena lebih baik begitu adanya. Biarkan aku berceloteh panjang lebar di sini karena bab terakhir tentangmu telah dimulai!


Jika mengenalmu adalah sebuah suratan, aku tak akan menyesal. Biarpun pernah ada pengharapan yang besar dan kesedihan yang mendalam, aku tak akan meminta Tuhan untuk menghapusnya. Aku tau, berharap padamu yang kunjung tak tau adalah sebuah penghabisan sebagian masa lalu yang berakhir nol. Tapi tak masalah bagiku. Kamu memberi banyak waktu untukku belajar bahwa tak ada yang sia-sia di dunia ini.
Aku nyaman melihatmu dengan caraku, lamat-lamat melihatmu dari belakang sembari berbicara dengan diriku sendiri “ini dia orang yang bisa membuatku suka tanpa bisa kujelaskan dengan kata dan dia pulalah orang yang siap kulihat kepergiannya”
Pada akhirnya aku menyadari, berhenti dari peredaranmu adalah hal yang harus kulakukan. Pelan-pelan merelakanmu menjauh, belajar mengakhiri apa yang tak pernah aku mulai. Mungkin kamu tak ingat apa yang pernah kamu ceritakan padaku dulu, cerita tentang kesedihan. Aku paham sekali dengan apa yang kamu ceritakan, karena tanpa kamu tau aku juga mengalaminya. Apa kamu tau rasanya menyungging senyum di atas kesedihan sendiri? Jauh lebih sakit daripada pengharapanmu semata.
Kamu adalah orang yang secara perlahan memerintahkan aku untuk tahu diri! Dan aku belajar sejak saat itu. Jika rasa tumbuh karena terbiasa, melupakannyapun demikian. Aku membiasakan diri menerima kenyataan bahwa kamu cukuplah sebagai pelajaran saja. Toh jika mengharapkanmu adalah sebuah mimpi, biarkan aku bangun dan menjalani kenyataan sesuai dengan semestinya.
Seribu dua puluh sembilan hari aku mengkristalkan apa yang aku rasa sampai pada akhirnya aku bisa berkata “everything was change, it will be fine”. Ya, melihatmu kemarin semuanya terasa amat biasa. Aku sudah tak menganggapmu sebagai yang ter-wah, tapi aku masih berterima kasih padamu atas semuanya.

Untuk Sahabat


    Tiba-tiba ingat lagu ini dan ingat mereka. Dulu ada yang hampir setiap hari nyanyiin lagu ini. Pas nggak sengaja ngelamun ada yang njawil dari belakang terus mereka udah jejer baris bertiga dan nyanyiin lagu ini dengan pembagian suara seadanya. Dan hasilnya aku nyengir liat tingkah mereka.

Dan sebenarnya aku sedang kangen dengan orang-orang yang pernah nyanyiin lagu ini. Mereka semua sudah memiliki alur hidup masing-masing. Semoga bisa bertemu di hari raya tahun ini. Aamiin :*

Novelis Indonesia

Setelah membahas Komikus Indonesia beberapa waktu yang lalu, hari ini saya akan membahas novelis Indonesia kesukaan saya. Kenapa Indonesia? Karena memang saya hampir nggak pernah baca novel luar negeri kecuali novelnya J.K Rowling. hahaha..
Yaaa,, dari kecil memang saya suka membaca. Buku pertama yang saya baca adalah semacam cerita fabel. Kalo nggak salah ingat si itu waktu saya TK. Buku-buku itu hadiah dari orang tua tentunya. Awalnya seneng karena ada gambarnya terus keterusan bacanya sampek sekarang. Dan hal ini berlaku untuk apa yang saya baca. Awalnya saya suka komik, kemudian merambah ke nomik (novel komik), dan akhirnya suka dengan novel. Eits, tapi jangan dikira saya suka membca semua buku ya.. Saya cuma suka baca komik sama novel kalo untuk buku yang berhubungan dengan akademik, maaf butuh niat tersendiri :p
Oke, kembali ke topik awal. Akhir-akhir ini jiwa hunting buku dalam diri saya meningkat lagi setelah beberapa waktu lalu padam. Mata saya akan menjadi hijau apabila melihat buku bagus. Dan kumpulan buku-buku saya tak jauh-jauh dari karya novelis hebat ini:
Seorang novelis yang mampu membuat saya mempunyai trilogi novel karyanya. Kalo pernah baca Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan Rantau 1 Muara, itu adalah karya beliau. A. Fuadi mampu membuat saya menunggu selama dua tahun untuk mengungkap rasa penasaran saya. Trilogi ini bermula menceritakan tentang perjalanan anak manusia dalam menggapai cita-cita dengan berbagai konflik di dalamnya. Seorang anak bernama Alif yang diceritakan memulai semuanya dari sebuah pondok madani Gontor. Kemarin ulasan dari trilogi terakhir sempat saya post di sini Kenapa Harus Baca Rantau 1 Muara? Karya bang Fuadi ini mampu membuat saya tidur larut malam. Dan karenanya saya berpaham bahwa buku yang bagus adalah buku yang tidak bisa membuat tidur pembacanya sebelum menyelesaikannya

http://www.rumah-buku.net/wp-content/uploads/2013/05/fuadi-300x217.jpg

Dewi 'Dee' Lestari
Siapa yang tak tau orang ini, Dewi Lestari atau yang biasa akrab dipanggil Dee. Mantan personil RSD ini bagi saya adalah seorang seniman sejati. Selain mempunyai kemampuan dalam olah vokal, beliau ini juga mempunyai keahlian menciptakan lagu dan Dee bagi saya adalah seorang penulis berdarah dingin. Saya selalu takjub dengan tulisannya. Teteh satu ini mampu mengangkat sebuah cerita yang dalam kehidupan sehari-hari terabaikan oleh manusia pada umumnya menjadi cerita yang bernyawa dan baguuuss.. Salah satu contohnya seperti Cicak di Dinding, semua tau modelnya cicak seperti gimana tapi Dee mampu bercerita tentangnya dan memberi filosofi di dalamnya. Walaupun debutnya dimulai dari novel Supernova, tapi jujur saja, sampai saat ini saya belum pernah membaca novel tersebut, hehe.. Novel pertama Dee yang saya baca adalah Perahu Kertas di susul Madre, Filosofi Kopi, dan yang terakhir ini Rectoverso. Random memang, tapi nggak masalah :p

http://fahmisme.files.wordpress.com/2012/05/dee-books.jpg

Donny Dhirgantoro
Saya tau novel karangan beliau ini sebenarnya di rak buku sepupu saya. Jujur saja, saya pikir ini novel agak unik untuk covernya, item semua dan cuma ada tulisan 5cm. Kemudian saya bertanya pada sepupu saya apa novel ini bagus? Dia jawab, bagus banget, tapi waktu itu saya belum tertarik. Dan entah kenapa waktu ke toko buku novel itu terngiang-ngiang di kepala saya, jadilah saya bertanya pada penjaga toko. Dan akhirnya saya membaca sebuah novel yang covernya hampir item semua itu. Daan novel karangan Donny D ini mampu membuat saya merinding saat membacanya. Dan saya baru menyadari bahwa novel 5cm. ini adalah novel sepanjang masa, Sudah dicetak berulang kali mulai taun 2005an kalo nggak salah. Quote saktinya memang super
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
Kemudian buku keduanya adalah 2 yang kali ini berwarna merah dan terdapatangka 2 besar di covernya. Buku yang membuat saya terharu karena perjuangan seorang gadis dalam menggapai mimpinya. Membuat semua yang terlihat tidak mungkin menjadi bisa dilakukan karena tekatnya
Jangan sekali-kali meremehkan kekuatan manusia,karena Tuhan sekalipun tidak pernah.


Darwis Tere Liye
Salah satu novelis yang membuat saya kagum. Buku pertama beliau yang saya baca adalah Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Bagi manusia, hidup itu juga sebab-akibat, Ray. Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu.... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi.... Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar-melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit.
yang kedua adalah Sunset Bersama Rosie, novel yang membaut saya takjub. Novel yang mampu membuat emosi saya naik turun
Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.
dan baru-baru ini saya baru saja membaca Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah. Novel ini sebenarnya sudah saya beli sekitar enam bulan lau tapi baru semapt baca kemaren :D

Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirudung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya.
Bang Tere bagi saya adalah novelis hebat yang berprinsip. Beliau akan dengan lantang  mengatakan apa yang tak beliau suka di pagenya dan itu membuat saya salut. Dan saya, mempunyai keinginan untuk membaca semua novel karangan beliau (tapi finansial masih belum mencukupi, hehe..) karena dengan membaca novel beliau saya belajar banyak hal :')




Sebenarnya ada banyak novelis Indonesia yang ingin saya ceritakan di sini, tapi sekarang sudah malam. Mata saya sudah tidak bersahabat, Hoamz.. Mungkin sekian dulu ulasan novelis Indonesia dari saya kalo mau tau novel apa saja yang sudah saya baca dan siapa pengarangnya, silahkan tanya mbah Gugel aja :p