RSS

Sajak Putih

Hanya putih yang terhampar
Tak ada sajak untuk Tuan, karena Tuhan tak berkenan
Sedalam apapun rasa untuk Tuan, sedalam itulah ia tak nampak
Banyak wajah beriring di sekitar Tuan dan wajah ini tersamar bayang
Andai do'a adalah langkah dan Tuan adalah tujuannya, kita tak akan pernah bertemu kemudian. Karena menyebut nama Tuan adalah pantangan.

Jika Tuan adalah setitik noktah, maka Tuan pasti masih tersimpan rapih dalam pena. Tuan tak akan pernah merusak susu sebelangah. Saya tak akan nampak dalam gegap gempita hidup Tuan, hilang dari peredaran adalah pilihan. Tuan, biarkan saya terjembab sedalam mungkin, sesakit mungkin.
Biarkan Tuan menjadi rasa sakit dan biarkan saya belajar membuat sistem imunnya. Jika katanya hidup adalah pelajaran. Biarkan Tuan menjadi pelajaran berharga.
Jika kata ini dapat sampai ke telinga Tuan, saya harap hanya baris terakhir yang bisa Tuan dengar seutuhnya.
Semoga menua dengan orang yang tepat.

Hilang

Ketika aku leluasa memandang yang katamu indah, kamu sekarang hanya menjadi bayangan dari kata-katamu saja. Gema suaramu masih terngiang sesayup mimpi yang kulupa ketika bangun.

Ketika aku menggemari apa yang kamu suka, kamu sekarang hanya menjadi temaram yang sinarnyapun tak menghangatkan.

Ketika aku mengingat apa saja yang kamu lakukan, kamu hanya menjadi angin lalu.

Jika pada akhirnya aku hanya bisa memandangi punggungmu, lantas kenapa dulu kamu menorehkan cerita untuk kita?