RSS

Untuk Orang Tuaku Tercinta #2: Mama

Mamaaaa.. dimanaaa?
itu adalah ucapan pertama yang selalu aku tanyakan ke mama. Karena aku tau mama tidak selalu berada di rumah, jadi hal yang aku tanyakan terlebih dahulu adalah itu. Tapi ada satu ciri khas yang akan menandai apakah mama sedang repot atau santai. Dari nada bicaranya waktu pertama kali menjawab telpon. Sangat. Sulit digambarkan dengan kata tapi ada perbedaan yang bermakna.

Asslamau'alaikum Ma, kangeeeen.. ini aku, anak Mama yang selalu merajuk. Apa kabar Ma? Maaf ya Ma, bulan kemarin belum sempet pulang. Sebenernya bingung mau pulang apa nggak, tapi aku memutuskan untuk sementara di sini dulu. Nggak apaapa ya untuk saat ini hanya bisa bicara lewat telpon. Moga Mama sama Bapak ngerti. hehe..

Maaa.. aku selalu punya pertanyaan untuk Mama dari dulu. Entah itu serentetan peluh atau segudang rasa penasaran. Tapi bibirku selalu terkatup saat bertemu Mama. Mama tau kenapa? Segala rasa itu seakan lenyap terganti oleh perasaaan bahagia saat bertemu Mama. Tapi sepertinya dalam waktu ini harus benar-benar aku utarakan. Isi kepalaku rasanya sudah penuh, penuh dengan segala pikiranku.

Ma, bisakah aku setegar Mama? Cara apa yang bisa aku lakukan untuk menjadi tegar seperti Mama? Mama adalah orang tertegar yang aku kenal. Ya walaupun beberapa masalah pernah Mama ceritakan kepadaku, tapi Mama tau cara menghadapinya. Mama selalu mengajarkanku agar tidak mengeluh tapi nyatanya aku berteman dengan peluh dan pada akhirnya akupun mengeluh. Berat rasanya menjalani apa yang terjadi sekarang. Tapi aku sadar bahwa masalahku tak seberat Mama. Jadi bisakah Mama bantu aku?