RSS

Hitungan Kayuhan Sepeda

Tak ada yang menarik akhir-akhir ini. Pikiran dan hati sedang bersinggungan dan aku sendiri tak tahu apa yang ingin aku utarakan sampai sore ini. Aku sengaja datang ke sini, di lapangan terbuka dekat perpustakaan kampus, melepas hiruk pikuk pikiran di tengah keramaian orang. Aku memarkir sepeda motorku di tepi jalan. Duduk bersila di pinggir lapangan, mengamati sejauh pandangan.

Hari ini seperti kemarin kupikir, aktivitas yang sama, olahraga yang dilakukan banyak orang umumnya. Tapi ternyata tidak, aku menangkap sebuah cerita, yang tersirat dari perilaku dua orang bocah. Mereka sedang berlatih sepeda.

Kayuhan pertama. Tentang kemauan.
Memulai terkadang menjadi hal sulit. Tentang apapun yang ingin dilakukan bahkan dicapai. Seperti mereka berdua. Seorang yang satu memegang boncengan bagian belakang dan seorang yang lain siap mengayuh. Kayuhan pertama  sungguh membutuhkan keberanian. Keberanian untuk memulai.

Kayuhan kedua dan ketiga. Tentang kegigihan.
Setiap langkah mempunyai ujiannya masing-masing. Tentang sebuah kepercayaan bahwa yang dilakukan saat ini adalah sebuah proses kehidupan. Entah jatuh atau bertahan, itu semua pilihan. Seperti bocah yang belajar mengayuh di sana, kayuhan kedua dan ketiganya oleng. Dia jatuh di rumput awalnya, namun ia mengayuh kembali. Semangat untuk menjalani.

Kayuhan keempat dan seterusnya. Tentang kebahagiaan.
Pencapaian merupakan tujuan. Untuk sebuah pencapaian, selalu ada kebahagiaan pada akhirnya. Seperti si bocah yang kini tertawa dengan luka di lututnya. Mengayuh sepeda walaupun dengan patah-patah tapi wajahnya kini ceria.

Hidup memang seperti belajar mengayuh sepeda. Terima kasih bocah, sudah mau bercerita. Walaupun tak ada sepatah kata, tapi aku bisa menangkap maknanya.

0 komentar:

Posting Komentar