RSS

Kenapa Aku Mengenalmu?

Aku bukan seorang yang berpaham bahwa ada kebetulan di dunia ini. Semua sudah digariskan olehNya. Begitupun dengan pertemuanku denganmu.
Pertemuanku denganmu bukan sebuah kebetulan. Ia telah digariskan pada hari, jam, dan detik itu juga. Aku tak menyangka bisa mengenalmu hari itu. Kamu menyuguhkan sekotak perkenalan yang menyenangkan, dan aku suka. Kamu berhasil membuatku menerima kehadiranmu, dan aku terbiasa. Banyak hal baru yang kamu tunjukkan buatku. Tentang apa yang tak ku mengerti dan apa yang tak ku tahu.
Kupikir tetap berada bersamamu adalah hal yang tak terlalu sulit. Tak perlu segala hal ihwal untuk menjaga eksistensi keberadaanku untukmu. Tapi ternyata aku salah. Kamu menjaga jarak seketika. Perlahan tapi pasti. Aku merasakannya. Kamu seolah sudah tak nyata, menjadi bayangan, kemudian menghilang.
Sempat bertanya aku salah apa? Tapi kamu sudah tak terkejar dan aku masih berteman dengan penasaran. Dan tiba-tiba ada yang datang memberi penjelasan. Lidahku peluh, ternyata aku belum benar-benar mengenalmu. Ia mengindahkan, memberi masukan, mengubah pemikiran bahwa tak selamanya hitam benar-benar gelap.
Aku sadar, mengenalmu bukanlah sebuah kesakitan. Ia adalah terima kasih yang tak perlu dimengerti.

0 komentar:

Posting Komentar