RSS

Ketika Matamu Berbicara

Jika bertemu denganmu adalah sebuah keharusan, bertatap mata denganmu adalah sebuah keseganan. Aku tak berani mengeja satu per satu apa yang kulihat dengan mataku. Sepertinya seketika itu juga aku menjadi buta. Aku menjadi kaku dan memilih menunduk untuk tidak melihatmu.

Hey, entah untuk keberapa kalinya aku merasa bersalah. Bukannya enggan bertemu denganmu, hanya saja lebih baik menjaga untuk tidak saling menyakiti. Bukan kamu yang menyakiti, tetapi aku.

Aku tahu, ketika dua pasang matamu menatap ke arahku, dalam. Dan aku berpura-pura tak mengetahuinya. Itu kebiasaanmu yang selalu kuhindari karena itu aku mohon maaf karena sering memunggungimu.


Kamu tahu? aku sering mengamati perasaan orang dari matanya, tapi aku terlalu takut menatapmu. Tanpa kulihatpun aku bisa mengartikannya. Dan aku masih memilih untuk pura-pura tidak tahu.

Andai matamu tak menatap dalam, tak terhenti beberapa detik ke arahku. Mungkin aku bisa menyuguhkan sesungging senyum seperti biasanya. Bukan sesungging senyum canggung. Aahhhh.. semua terasa kaku bagiku, aku tak menyukainya!!

Hey, jika pikiranku sesederhana perasaanmu, mungkin waktu akan berpihak kepada kita. Tapi itu hanya sebatas jika. 

0 komentar:

Posting Komentar