Tergeletak sebuah buku di atas meja baris belakang suatu pojok perpustakaan. Hari ini memang sepi, waktu yang tepat untuk menenangkan diri.
Kuambil buku yang tergeletak sembarangan itu. Buku bercover
hijau dengan lembar-lembar kertas yang sudah menguning. Sebuah buku yang bercerita tentang sebuah
kisah. Dua orang yang mempunyai rasa, memupuk asa dan pada akhirnya harus
terpisah. Aku membacanya dan menyungging senyum sesudahnya.
Aku ingat cerita tentang kita yang hampir sama tapi tak sepenuhnya. Sebuah cerita memang tak harus berakhir indah dan tak semuanya
sama. Kisah dalam buku ini abadi, dikemas dalam lembar-lembar kertas beberapa ratus halaman. Kertas
yang sudah kuning, teriring usia. Kertas yang sudah kuning dan mulai usang. Seperti
kisah kita sekarang. Usang, berlapis kenangan. Tapi kisah kita tak abadi. Tak ada yang perlu dikemas dari cerita kita. Bahkan endingnyapun tak pernah ada. Karena kisah kita diakhiri dengan tanda tanya.
Ada kisah tak sempurna. Kisah yang tak ada awal atau akhirnya. Kisah kita usang seperti lembaran buku yang menguning ini, tapi ceritanya tak abadi seperti di dalamnya.
Ada kisah tak sempurna. Kisah yang tak ada awal atau akhirnya. Kisah kita usang seperti lembaran buku yang menguning ini, tapi ceritanya tak abadi seperti di dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar