Menjadi mahasiswa tingkat akhir itu ada cobaannya sendiri. Walaupun ini bukan benar-benar akhir, tapi ada sebuah gerbang yang harus dilalui sebagai transport menuju the real of College. Sebut saja dia dengan Skripsi.
Skripsi ini merupakan sebuah objek tertulis yang jadi pekerjaan mahasiswa tingkat akhir dan hukumnya fardhu 'ain bagi setiap mahasiswa. Tanpa pengerjaan yang namanya si Skripsi ini, seorang Mahasiswa tidak akan mendapat gelar Sarjana di bidangnya masing-masing. eemm,, ralat, skripsi bukan buat Mahasiswa yang menempuh Sarjarana saja jadi simplenya bisa dikatakan Skripsi itu jalan buat seorang Mahasiswa untuk menambah title di belakang namanya. yang selametan penambahan namanya nanti disebut dengan Wisuda.
Pengerjaan si Skripsi ini ngak sesimple namanya yang cuma 7 huruf. Dia punya serangkaian tetekbengek yang harus dikerjakan. Pekerjaan awal adalah membuat proposal yang berisi BAB 1-3, setelah acc dan seminar, lanjut penelitian kemudian pengerjaan BAB 4-5, semhas, dan gongnya adalah SIDANG.
Dan beruntunglah bagi mereka yang menjalani hari-hari kripsinya tanpa hambatan, mulus nggak pakek gronjalan. Tapi sepertinya Skripsi tanpa hambatan itu bagai sayur tanpa garam, kalaupun ada itu 1:100.000. Banyak faktor X dalam pengerjaan Skripsi ini entah itu dari objek yang akan diangkat dalam dunia perskripsian, entah faktor dosen, entah literatur, atau apalah yang masih banyak.
Nah, untuk mereka yang penelitiannya bisa dikerjakan sendiri, faktor enaknya lebih banyak daripada mereka yang penelitiannya membutuhkan bantuan orang lain karena memang nggak ahli untuk melakukan hal itu, seperti aku. Penelitianku adalah pekerjaan yang bersifat sosial, butuh tenaga ahli maksudnya. Penelitian invitro pakek hewan coba. Sebut saja Siti, nama lengkapnya SitiKus.
 |
This is Siti. Nama Lengkapnya SitiKus |
Nggak gampang penelitian pakek Siti ternyata. Banyak banget faktor dari luar untuk memperlakukan Siti dengan baik dan Benar. Seperti saat ini, aku dibuat emosi sama simas (bukan Simas Margarin). Tenaga ahli yang keahliannya sangat aku butuhkan untuk Siti. Tapi yaitu... simas ini pinter banget kalau ngasih orang pelajaran 'belajar sabar.'